GREATINFOKINI.COM - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun turut berkomentar atas pernyataan tegas yang dikemukakan politisi senior, Amien Rai...
Beberapa waktu lalu, Amien Rais menyinggung peristiwa yang terjadi di Khasmir, India ketika ‘Hayya Alal Jihad’ atau seruan berbuat jihad berkumandang.
Amien Rais menekankan bahwa seandainya perlakuan tak baik terus diterima Rizieq, maka jangan menyesal apabila seruan yang sama dikumandangkan juga di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Refly Harun menilai bahwa Rizieq sama sekali tidak pantas untuk disidangkan.
“Sudah saya kemukakan berkali-kali, Rizieq tidak pantas untuk disidangkan seperti sekarang ini yang menghabiskan energi,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube-nya Refly Harun pada Rabu, 21 April 2021.
Negeri ini, lanjut dia, terlalu banyak menghabiskan energi untuk menyidangkan kasus-kasus yang seharusnya tidak perlu disidangkan.
“Karena orang kritis itu tidak membahayakan, yang membahayakan itu koruptor.
Tapi, orang kritis membahayakan koruptor atau penguasa yang korup,” ucapnya.
Halaman:
Sumber: YouTube Refly Harun
Oleh karena itu, ia mengatakan, semakin kekuasaan dilingkari dengan kepentingan-kepentingan politik, terutama terkait kekuasaan politik dan ekonomi, maka kekuasaan itu semakin tidak suka dengan orang-orang kritis.
“Tapi semakin kekuasaan itu dilingkari orang-orang baik, orang-orang yang ikhlas, maka orang kritis akan mendapatkan tempat, karena orang kritis akan menjadi pengingat,” tutur dia.
“Apa yang diperingatkan Amien Rais ini mudah-mudahan bisa menjadi perhatian hakim,” ujarnya lagi.
Apabila sang hakim takut dengan hukuman selain di dunia ini, jelas dia, maka hakim tersebut akan melihat perkara Rizieq sebagai sebuah titik di mana dia bisa menegakkan keadilan.
“Tapi kalau kita tidak pernah berpikir takut akan kehidupan akhirat, ya mungkin kita akan melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk ikut menjerumuskan dan menghukum seorang Rizieq,” ucap Refly Harun.
Pelanggaran yang dilakukan Rizieq, menurutnya, tak layak untuk menjadikannya seorang tahanan, bahkan tahanan rumah atau tahanan kota sekalipun.
“Hal yang saya khawatirkan, sebenarnya kan kita berjuang untuk negara yang demokratis.
Tapi, di mana pun di dunia ini, jarang penguasa itu mau dikritik kecuali sistem demokrasinya sudah berkembang,” kata dia.***
S:PikiranRakyat-Depok
