GREATINFOKINI.COM - Gus Sahal mengucapkan syukur karena Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil membubarkan dan melarang ormas FP...
GREATINFOKINI.COM - Gus Sahal mengucapkan syukur karena Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil membubarkan dan melarang ormas FPI setelah puluhan tahun ada.
Terlebih bulan puasa Ramadhan tahun 2021 saat ini menjadi lebih istimewa bagi Gus Sahal karena tanpa adanya kehadiran FPI.
Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat ini menilai bahwa Pemerintah Jokowi mulai tegas terhadap kelompok intoleran.
Sebab selama ini sejak 1998, FPI selalu melakukan tindakan kemungkaran meski menganut spirit amar ma'ruf nahi munkar.
"Pelarangan FPI sejak Desember lalu adalah sinyal bahwa pemerintah saat ini mulai tegas terhadap kelompok intoleran.
Sebelumnya kan selalu ada tuntutan agar Pak Jokowi itu tegas.
"Dan pelarangan FPI ini adalah satu bukti bahwa pemerintah itu tegas," kata tokoh NU bernama asli Akhmad Sahal ini, dikutip Jakbarnews.com dari YouTube CokroTV Selasa, 13 April 2021.
Selain itu, Gus Sahal menilai langkah yang diambil FPI untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar adalah salah. Sebab ada dua aturan yang mendasarinya.
Halaman:
Sumber: YouTube
Pertama, amar ma'ruf nahi munkar harus diserahkan kepada Pemerintah Jokowi sebagai pemerintahan yang sah di Indonesia (ulil amri).
"Jadi gak bisa main hakim sendiri, harus melalui tangan aparat pemerintah yang sah.
Kalau tidak akan jadi kekacauan dan sewenang-wenang," jelas Gus Sahal.
Yang kedua, klaim FPI memerangi kemaksiatan dan kemungkaran dinilai bermasalah, karena menggunakan cara-cara yang mungkar, kekerasaan, pemaksaan kehendak, dan sebagainya.
"FPI mengaku nahi munkar tapi cara yang dipakai adalah kemunkaran," kata Gus Sahal heran.
Lebih lanjut, Gus Sahal menilai wajah Islam tercemar akibat ulah FPI, yang mana menjadi menakutkan, dan membuat orang jadi ngeri melihat Islam.
"Misalnya takbir Allahu Akbar, aslinya adalah sebuah zikir yang menghadirkan suasana khidmat.
Tapi gara-gara sering dipakai FPI buat sweeping, penggerudukan, lafadz Takbir jadi menakutkan dan justrru mencemari citra Islam," tutur Gus Sahal.
Kendati demikian, Gus Sahal merasa bersyukur karena dengan pelarangan pemerintah tehadap FPI sekarang ini tidak muncul lagi hal-hal seperti itu.
Gus Sahal berharap agar hal ini berlanjut untuk melawan segala bentuk premanisme agama dan berjubah.
"Semoga ke depan Indonesia jadi lebih baik, dan pemerintah semakin menunjukkan konsistensinya untuk tegas terhadap kelompok intoleransi terutama berbasis agama," tandasnya.***
S:Jakbarnews