GREATINFOKINI.COM - Anies Baswedan terus mendapat sindiran karena membangun banyak tugu di DKI Jakarta selama menjabat gubernur. Baru-baru ...
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan Anies Baswedan menjelaskan bahwa pembangunan jangan hanya fokus ke benda mati.
Video tersebut diketahui terjadi pada saat debat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017, saat Anies masih menjadi kandidag Gubernur.
Dalam video itu, awalnya tampak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan pasangannya kala Pilgub DKI tersebut yakni Djarot Syaiful.
Selanjutnya, terlihat Anies Baswedan berbicara soal pembangunan benda-benda mati. Sementara di sampingnya, tampak Sandiaga Uno.
Anies Baswedan dalam video itu mengungkapkan bahwa pembangunan jangan hanya fokus kepada benda-benda mati yang indah.
“Jangan hanya konsentrasi pada pembangunan benda-benda mati yang indah di foto dan bisa ditunjukkan dalam 5 tahun hasilnya,” ujarnya.
Video itu kontan mendapat reaksi beragam dari netizen, karena setelah menjadi Gubernur, Anies juga membangun banyak benda mati.
Salah satu akun komik di media sosial, Kostum (Komikstrip untuk Umum), menyindir Anies Baswedan dengan mengungkap beberapa ‘benda mati’ yang dibangun Anies selama ini.
“Kepemimpinan Pak Ahok itu hanya fokus membangun benda mati, bukan manusianya,” ucap sosok kartun Anies Baswedan.
Di kolom lain, komik ini menggambarkan beberapa benda mati yang dibangun Anies, seperti Instalasi Bambu Getah Getih, monumen peti mati yang disebar di delapan kecamatan, hingga membangun tugu sepeda.
Di twitter, video Anies Baswedan tersebut dibagikan Nidyna1 dan dibagikan ulang Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean, seperti dilihat pada Sabtu 10 April 2021.
Dalam narasi unggahannya, netizen itu menyebut Anies dalam video tersebut sebagai pembohong.
Ia pun mengutip ulang ucapan mantan Mendikbud tersebut dalam tayangan video itu.
“PEMBOHONG ‘Jangan hanya konsentrasi pada pembangunan benda-benda mati yang indah di foto dan bisa ditunjukkan dalam 5 tahun hasilnya’ MenolakLupa,” cuit Nidyna1.
S:Makassar Terkini
