GREATINFOKINI.COM - Seperti diketahui, Pemerintah saat ini tengah merencanakan patung Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk dipasang di M...
GREATINFOKINI.COM - Seperti diketahui, Pemerintah saat ini tengah merencanakan patung Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk dipasang di Mandalika.
Namun, ternyata rencana pemasangan patung seberat tiga ton itu mendapat penolakan dari sejumlah tokoh agama.
Adapun para tokoh agama itu tergabung dalam Forum Komunikasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Tengah.
Mereka kmenilai bahwa selama ini Lombok terkenal dengan sisi religius yang tinggi dan dalam hukum Islam, patung merupakan sesuatu yang diharamkan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua FKSPP Lombok Tengah, yakni TGH Hasan Basry menyatakan, dengan alasan bahwa pihaknya menolak lantaran Lombok terkenal dengan pulau seribu masjid dan populer dengan seribu penghafal Al-Quran atau Huffaz.
“Kami atas nama FKSPP Lombok Tengah menolak pembangunan patung bapak Presiden kita di KEK Mandalika,” ungkapnya, dikutip terkini.id dari RMOL pada Sabtu, 26 Februari 2022.
“Lombok terkenal dengan seribu pondok pesantren, terkenal dengan seribu tuan guru, dan terkenal juga dengan masyarakat yang agamis.”
Selain itu, menurutnya, dibuatnya patung seseorang biasanya karena telah memiliki jasa seperti para pahlawan yang sudah meninggal.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sampai saat ini masih hidup dan baginya tidak pas orang yang masih hidup dibuatkan patungnya. Bahkan haram dalam Islam.
“Orang masih hidup dibuatkan patung. Dalam hukum Islam, membuat patung itu juga ada yang berpendapat itu haram karena nanti orang yang membuat patung akan diminta oleh Allah untuk membuatkan nyawa atau rohnya, dan manusia jelas tidak akan mampu membuatkan itu.”
Lebih jauh, disampaikan bahwa persoalan jasa Presiden di NTB, khususnya di Lombok Tengah, semua orang telah mengakuinya.
Namun, bukan berarti harus menghalalkan semua cara, termasuk membuat patungnya tanpa minta pendapat dari masyarakat atau tokoh-tokoh NTB.”
“Joko Widodo adalah Presiden kami, tapi mohon hormati kami. Jika ingin membuat patung untuk dipasang, agar mohon libatkan kami,” pintanya.
“Minta pendapat kami dan jangan jadikan adanya patung ini memecahkan kami di Lombok.”
S:Makassar terkini