GREATINFOKINI.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Moh Adib Khumaidi SpOT menegaskan, organisasi kedokteran ...
GREATINFOKINI.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Moh Adib Khumaidi SpOT menegaskan, organisasi kedokteran harus tunggal.
Tujuannya, kata Adib, untuk memberikan perlindungan kepada pasien, meningkatkan mutu layanan, dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.
Menurutnya, standar layanan, etik, kompetensi, dan mutu layanan harus muncul dari satu organisasi profesi.
Jika ada lebih dari satu, lanjutnya, maka akan terjadi kebingungan terhadap standar yang diberikan.
”Bila organisasi kedokteran lebih dari satu, akan berpotensi membuat standar, persyaratan, sertifikasi keahlian, dan kode etik berbeda dan membingungkan tenaga profesi kedokteran."
"Maupun masyarakat yang merupakan pengguna jasa," kata Adib, Jumat (29/4/2022).
UU Praktik Kedokteran, katanya, juga menjelaskan organisasi profesi dokter satu-satunya adalah IDI.
Hal ini dipertegas juga dengan hasil putusan Mahkamah Konstitusi tahun 2017, yang menyatakan IDI merupakan satu-satunya organisasi profesi kedokteran di Indonesia.
Dokter spesialis ortopedi ini menjelaskan perbedaan organisasi profesi dengan organisasi masyarakat.
Menurut UU 17/2013, tuturnya, ormas dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasar kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, dan tujuannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Moh Adib Khumaidi SpOT menegaskan, organisasi kedokteran harus tunggal.
Sedangkan organisasi profesi memiliki ciri tunggal untuk satu jenis profesi, kegiatannya dibatasi profesionalisme dan etika, dan untuk mengambil keputusan dalam berorganisasi harus ada forum rapat bersama.
”Untuk organisasi profesi kedokteran, sesuai dengan World Medical Association (WMA), harus bisa merumuskan standar etika, merumuskan kompetensi, dan memperjuangkan kebebasan pengabdian profesi."
"Muara dari semua ini juga dirasakan oleh masyarakat,” jelas Adib.
Sebelumnya, sejumlah dokter mendeklarasikan Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Organisasi profesi ini diketuai oleh Brigjen TNI (Purn) dr Jajang Edi Priyanto SpB MARS.
PDSI telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Pada hari ini, Rabu 27 April 2022, izinkan kami dengan kerendahan hati untuk mendeklarasikan berdirinya Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI)."
"Sesuai dengan SK Kemenkumham No. AHU 003638.AH.01.07.2022 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia," ujar pihak PDSI.
Jajang mengatakan, tujuan berdirinya perkumpulan ini untuk memenuhi hak warga negara Indonesia dalam berserikat dan berkumpul, yang dijamin Pasal 28 UUD 1945 selaku konstitusi tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Hak kami ini telah dijawantahkan dalam SK Kemenkumham tersebut di atas," imbuhnya.
Visi PDSI adalah menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
PDI membawa tiga misi, yakni:
1. Mengayomi dokter dengan bersinergi bersama rakyat dan pemerintah dengan membentuk organisasi yang profesional.
2. Meningkatkan taraf kesehatan rakyat Indonesia dan kesejahteraan anggota.
3. Mendorong inovasi anak bangsa di bidang kesehatan berwawasan Indonesia untuk dunia.
Dengan demikian, PDSI berdiri atas cita-cita luhur para pendahulu di bidang ilmu kedokteran, dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, kekeluargaan, sopan-santun, dan senantiasa mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Jajang menegaskan, pendirian PDSI tidak memiliki hubungan dengan polemik pemecatan dokter Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Tidak ada hubungannya (dengan polemik Terawan)."
"Pendirian PDSI atas dasar pasal 28 UUD 1945 tentang kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengemukakan pendapat," ucapnya kepada Tribunnews.
Jajang adalah staf Khusus Terawan Agus Putranto saat menjabat Menteri Kesehatan.
Jajang juga menjadi anggota uji klinis vaksin Merah Putih. (Rina Ayu)
S:Wartakota