GREATINFOKINI.COM - Pendakwah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur lagi-lagi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Lewat akun Twitternya...
GREATINFOKINI.COM - Pendakwah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur lagi-lagi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Lewat akun Twitternya @Gusnurian, Gus Nur ngaku ulama besar. Di mana, ketika Gus Nur melakukan salah, maka itu murni bukan salah sendiri tapi karena kesalahan orang lain.
Cuitan itu ia sampaikan kala menanggapi pernyataan seorang mahasiswa yang menyalahkan ceramahnya.
“Saya ini mubalig kalau salah ya wajar dan kalian kudu maklum,” tutur Gus Nur, dikutip pada Senin 21 Juni 2022.
Lebih lanjut, menurutnya jika ada ulama besar sepertinya melakukan kesalahan saat berceramah, maka itu bukan kesalahan sendiri, tapi ada kesalahan orang lain.
“Ulama besar seperti saya ini andai salah itu murni bukan salah sendiri tapi karena kesalahan orang lain,” cuit Gus Nur.
“Tidak mungkin seorang Tuanku Sri Rajo Bagak Kabanaran salah. Paham kalian cuk..matamu itu!” lanjutnya.
Adapun dalam cuitan itu, Gus Nur turut menautkan video dirinya yang berdurasi 1 menit 6 detik.
Dalam video itu, seseorang di belakang kamera membacakan pernyataan dari seorang mahasiswa yang menyanggah ceramah Gus Nur. Ia menyebut ceramahnya itu salah.
“Ini ada sanggahan dari mahasiswa Medan. Dia melihat video Cak Nur mengatakan pada hari Jumat kemarin (saat) Cak Nur ngisi ceramah di daerah Medan Helvetia,” ucap orang yang membacakan pernyataan tersebut.
“Dia (mahasiswa) melihat Cak Nur mengatakan suroh Al Isro ayat 176, sedangkan mereka lihat sampai saat ini di mushaf tersebut di Al Quran suroh Al Isro tidak sampai kepada ayat 176, dan ayat suroh Al Isro itu hanya terdiri dari 111 ayat,” lanjutnya seperti dikutip Poskota.co.id 21 Juni 2022.
Kemudian, mahasiswa yang dimaksud penanya itu berharap tidak ada lagi umat yang tertipu dengan menonton ceramah Gus Nur.
“Nah mereka mengatakan bahwasanya di sinilah Allah perlihatkan kepada kita semua kebodohan yang nampak dan biasanya hanya orang yang lebih bodoh yang menjadikan orang bodoh sebagai ustaz, ulama, atau panutan,” katanya.
S:Makassar terkini