GREATINFOKINI.COM - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi bangsa. Ia mengaku sedih melihat banyak masy...
GREATINFOKINI.COM - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi bangsa.
Ia mengaku sedih melihat banyak masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kita ini sejak tahun 1999 hingga 2022, masih ada rakyat miskin, masih ada rakyat yang hanya makan ketelan, ada yang cuman makan nasi sama garam.
Saya lihat mereka ini masih susah," kata La Nyalla di Aula Masjid Trans Studio, Kota Bandung, Minggu 26 Juni 2022.
Kondisi tersebut, kata La Nyalla, seharusnya direspons oleh pemerintah dengan memikirkan cara mengatasi permasalahan tersebut dan bukan berseliweran mengunjungi para tokoh partai politik untuk tujuan membuat poros koalisi.
"Saya lihat, mereka ini masih susah, koq kalau begitu, saya kembali ke Jakarta, mereka semua seenak-enaknya.
Makan di sana, makan di sini, keliling sana, keliling sini, seperti yang dilakukan sekarang, saling kunjung-mengunjungi," katanta.
"Koq nggak ada yang mengunjungi rakyat.
Ada yang mengunjungi rakyat, malam-malam seperti maling, Apa maksudnya ini?" ujarnya.
Ia meminta masyarakat mengetahui statusnya dalam suatu negara.
Menurut La Nyalla, kedaulatan berada di tangan rakyat sehingga rakyat harus berkumpul, bersatu agar terjadi kedaulatan rakyat.
"Jangan sampai mereka ngatur-ngatur, seenaknya sendiri.
Ini Pemilu masih tahun 2024, tapi partai-partai sibuk dan merasa mereka berjuang untuk rakyat, tapi kita semua sadar, apanya yang diperjuangkan untuk rakyat.
La Nyalla menyebut, tanggung jawabnya sebagai pimpinan lembaga tinggi negara mengharuskan dirinya turun menemui masyarakat secara langsung untuk mengetahui permasalahan yang ada dan bukan untuk mencari suara dalam usaha pencalonan presiden.
"Jadi, jangan lagi ada yang ngomong, oh La Nyalla ini mau jadi presiden, saya sampaikan, mudah-mudahan Allah jangan jadikan saya presiden kalau saya tidak amanah.
"Jadi saya sampaikan, jangan ada lagi di WA Grup ini, ah saya ketawa aja.
Dikiranya sekarang saya berjuang ini untuk jadi presiden.
Sumpah demi Allah, saya ngga jadi presiden gak pateen, saya ingin rakyat ini sejahtera.
Saya hanya ingin membuat bahwa kita harus ikut memiliki negara ini," kata La Nyalla.
Baca Juga: Ronaldinho Batal Main di GBLA karena Insiden Meninggalnya Bobotoh Persib Bandung
Di samping itu, La Nyala mendorong penyempurnaan terhadap UUD 1945 naskah asli, termasuk pembatasan masa jabatan presiden. Penyempurnaan itu, menurutnya, dilakukan melalui Adendum dan bukan mengganti secara total.
Menurutnya, hasil amandemen UUD 1945 tahun 1999 sampai 2002 jelas bukan amandemen yang merubah UUD, tapi itu undang-undang reformasi.
Sehingga, katanya, hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan batang tubuh UUD 45.
"Dan inilah yang dibuat oleh para DPR, Pemerintah, usulan mereka, mengusulkan ini yang kemudian menjadikan UU yang akibatnya rakyat disengsarakan," kata La Nyalla di sela-sela acara diskusi publik dengan tema "Koalisi Rakyat Untuk Proses Perubahan", Minggu 26 Juni 2022.***
S:Buletindewata.com