GREATINFOKINI.COM - Inilah detik-detik Erayani ketahuan nyamar jadi laki-laki. Kebohongannya terbongkar saat di kantor polisi, mertua langs...
GREATINFOKINI.COM - Inilah detik-detik Erayani ketahuan nyamar jadi laki-laki.
Kebohongannya terbongkar saat di kantor polisi, mertua langsung syok dengan kenyataan itu.
Di kantor polisi itulah dilakukan pemeriksaan fisik kepada Erayani.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan disaksikan oleh S dan Mawar, dengan persetujuan polisi.
Pakaian Erayani alias Ahraf dilucuti satu persatu. Hingga akhirnya dalam kondisi tanpa busana, dengan jelas S dan Mawar jenis kelaminnya, ternyata perempuan.
Diketahui sebelumnya, perempuan asal Lahat bernama Erayani, mengaku sebagai pria dengan nama Ahnaf Arrafif, lalu menikahi gadis Jambi, Mawar (nama disamarkan).
Selain melakukan penipuan identitas gender dan nama, Erayani juga melakukan penipuan profesi, yakni mengaku sebagai dokter padahal nyatanya seorang pengangguran.
Berkat kepiawaiannya, Erayani juga berhasil memperdaya Mawar dan keluarga, dengan mengeruk yang sekitar Rp 300 juta.
"Kami telah ditipu dia mentah-mentah. Harta kami habis dikeruknya," ungkap S, ibunda dari Mawar, korban pernikahan sesama jenis itu, dalam wawancara dengan Tribun, Senin (4/7/2022).
Untuk mengelabui Mawar dan keluarga, Erayani punya komplotan yang memainkan banyak peran, mulai dari yang mengaku adik, tante, ibu angkat, dan yang lainnya.
Sejak awal, S menyebut telah meminta sosok yang datang dengan nama Ahnaf Arrafif itu menunjukkan KTP atau kartu identitasnya.
Erayani kemudian menyebut KTP sedang diurus karena dia baru saja mengganti nama. Alasan ganti nama, karena ia seorang mualaf.
Awalnya S tidak menaruh curiga, dan masih berpikiran positif. Namun setelah hingga sebulan belum juga bisa tunjukkan KTP, dia merasa ada keganjalan.
Dia semakin merasa aneh karena Erayani selalu sudah berpakaian lengkap dari kamar mandi setiap habis mandi.
"Nggak seperti pria pada umumnya ya, yang biasanya pakai handuk di bawah, dan atasnya pakai kaos kalau keluar dari kamar mandi," ucapnya.
Dia kemudian memiliki firasat yang tidak baik kepada menantunya itu setelah kabur dari rumah itu, pindah ke rumah bibi Mawar.
Kepindahannya disusul Mawar dua hari kemudian, karena ingin mengabdi bagi suaminya.
Di rumah bibi Mawar itu, S membawa ketua RT dan juga tokoh masyarakat untuk melakukan penggerebekan.
Erayani kemudian disidang di sana, diminta untuk buat pengakuan soal identitas. Erayani menyebut KTP dan dokumen lainnya sedang dikirim ke Jambi.
Sehari kemudian, dia membawa Mawar kabur ke Lahat naik mobil rental, mengikuti saran dari seseorang yang menghubunginya lewat HP.
"Saya waktu itu dengar agar naik mobil rental saja, jangan naik travel supaya tidak tinggalkan jejak," ucap Mawar kepada Tribun, Senin.
Kepindahan mereka ke Lahat membuat S menjadi semakin pusing. Dia berusaha mencari anaknya tapi tak ketemu.
Akhirnya ia melaporkannya ke polisi. Sebulan kemudian mereka menemukan Erayani dan Mawar di Lahat.
Saat itu Erayani diperiksa lagi soal kartu identitasnya, dan ternyata juga tidak bisa menunjukkan.
Polisi dari Polresta Jambi kemudian membawa Erayani dan Mawar ke Jambi.
Di kantor polisi itulah dilakukan pemeriksaan fisik kepada Erayani. Tak bisa lagi mengelak dokter gadungan itu.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan disaksikan oleh S dan Mawar, dengan persetujuan polisi.
Pakaian Erayani alias Ahraf dilucuti satu persatu. Hingga akhirnya dalam kondisi tanpa busana, dengan jelas S dan Mawar jenis kelaminnya, ternyata perempuan.
"Anak saya pingsan melihat pasangannya itu ternyata perempuan. Saya juga syok, walau sejak awal juga sudah curiga," ungkap ibunda Mawar itu.
Kini dia meminta hadirnya keadilan atas kerugian besar yang mereka rasakan akibat ulah Erayani.
Sebab, selain membuat Mawar trauma berat, Erayani juga telah melakukan penipuan hingga ratusan juta, bahkan juga dugaan penistaan agama.
"Selama ini anak saya dia jadikan ATM. Uangnya diambil semua. Kartu ATM anak saya diambil, dan isinya juga dihabiskannya," ungkapnya.
Tapi dari sejumlah dugaan tindak pidana yang dilakukan Erayani itu, saat ini yang disidangkan hanya soal perkara penggunaan gelar akademik profesi palsu.
Kasus pernikahan sesama jenis di Jambi terjadi karena adanya penipuan di dalamnya.
Erayani melakukan pemalsuan identitas, dengan mengaku sebagai seorang pria bernama Ahnaf Arrafif berprofesi sebagai dokter.
Padahal nyatanya, dia adalah perempuan yang tidak punya pekerjaan alias pengangguran.
Erayani berhasil memperdaya Mawar (nama disamarkan) hingga akhirnya mereka menikah siri Juli 2021.
Ibu dari Mawar korban pernikahan sesama jenis tersebut menjelaskan dan menegaskan bahwa putrinya bukanlah lesbian.
"Anak saya bukan penyuka sesama jenis seperti yang dituduhkan," ungkap Ibunda Mawar kepada Tribun, pada wawancara eksklusif, Senin (4/7/2022).
Dia menegaskan anaknya sosok gadis polos, penurut, rajin ibadah, hormat pada orangtua, dan pendiam.
S, ibu dari Mawar itu menegaskan anaknya tidak akan menikah dengan Erayani seandainya saja sejak awal tahu sosok yang mengaku bernama Ahnaf itu perempuan.
Setelah terungkap bahwa yang menikahinya ternyata perempuan, ungkapnya, Mawar langsung pingsan.
Dia seolah tak yakin pada apa yang dilihatnya sendiri di Polresta Jambi, ketika untuk pertama kali bisa melihat tubuh orang menikahinya secara keseluruhan. (*)
S:tribunnews.com