GREATINFOKINI.COM - Kasus penembakan istri TNI yang didalangi oleh suami korban sendiri masih menyita perhatian publik. Kini tergolek lemah...
GREATINFOKINI.COM - Kasus penembakan istri TNI yang didalangi oleh suami korban sendiri masih menyita perhatian publik.
Kini tergolek lemah di rumah sakit, Rini Wulandari rupanya menjadi korban penembakan orang suruhan suaminya sendiri Kopda Muslimin.
Tak main-main, untuk melenyapkan nyawa istrinya, Kopda Muslimin rela membayar lima orang suruhannya sebesar Rp 120 juta.
Tak hanya itu, Kopda Muslimin rupanya memerintahkan eksekutor untuk menembak bagian kepala sang istri langsung.
Namun perintah tersebut ternyata tak dilaksanakan oleh si eksekutor.
Kendati demikian, kelima eksekutor ini menjalankan tugasnya masing-masing sesuai perintah Kopda Muslimin.
"Tersangka Sugiono, dan Ponco Aji Nugroho satu tim eksekutor berboncengan menggunakan Ninja.
Kemudian Supriono dan Agus Santoso tim pengawas menggunakan kendaraan Beat.
Kami juga menangkap penyedia senjata api Dwi Sulistiono," ujarnya.
Menurutnya H-3 sebelum kejadian telah terjadi transaksi senjata api disinyalir rakitan seharga Rp 3 juta.
Kemudian keempat pelaku melakukan pematangan eksekusi pada pukul 08.00, Senin (18/7).
Penembakan dilakukan pada pukul 11.38 di Jalan Cemara III RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik, Semarang.
"Dua pelaku mengikuti korban yang saat itu menjemput anaknya dari sekolah.
Eksekusi penembakan dilakukan sebanyak dua kali oleh Sugiono," tutur dia.
Dikatakannya penembakan dilakukan Sugiono bersama timnya berdasarkan instruksi suami korban yakni Kopda Muslimin. Tembakan pertama disanyalir tidak mematikan korban.
"Kemudian setelah penembakan pertama Sugiono yang telah kembali ke pos sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian mendapat instruksi dari suami korban untuk melakukan penembakan kedua," tutur dia.
Irjen Luthfi menuturkan tembakan pertama disinyalir tembus di tubuh korban dan ditemukan proyektil di lokasi kejadian.
Sementara tembakan kedua disinyalir bersarang di tubuh korban.
"Saat ini dua proyektil telah kami amankan dan korban dilarikan ke Rumah Sakit," tutur dia.
Kopda Muslimin Rela bayar orang suruhan Rp 120 juta demi tembak istrinya (TribunMedan, Dispenad)
Irjen Luthfi menerangkan kelima pelaku tersebut mendapat honor Rp 120 juta dari Kopda Muslimin setelah menembak korban.
Upah kompensasi diberikan saat kopda Muslimin menunggu istrinya menjalani perawatan di rumah sakit berada di Banyumanik.
Kopda Muslimin menelpon sang eksekutor untuk mengambil upah yang telah disediakannya untuk dibagikan ke pelaku lainnya.
"Saat itu suami korban keluar dari rumah sakit menuju minimarket kurang lebih 300 meter dari rumah sakit bertemu tersangka.
Saat itulah uang kompensasi Rp 120 juta diserahkan dan telah dibagi 5 orang," jelasnya saat konfrensi pers di Mapolda Jateng.
Menurutnya tidak membutuhkan waktu lama menangkap kelima tersangka penembakan.
Kasus tersebut terungkap 4 hari setelah kejadian tepatnya Kamis (21/7).
"Pada hari tersebut pukul 20.00 Sugiono ditangkap, keesokan harinya pukul 13.00 Agus Santoso ditangkap, dan hari berikutnya dua tersangka ditangkap beserta penyedia senjata api," terangnya.
S:Tribunnewsmaker