GREATINFOKINI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut enggan berkomentar terkait pergantian nama jalan di Jakarta. Sejumlah warga...
GREATINFOKINI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut enggan berkomentar terkait pergantian nama jalan di Jakarta.
Sejumlah warga menolak pergantian nama jalan tersebut.
Hal itu terlihat dalam video yang diunggah pegiat media sosial Guntur Romli di akun Twitternya.
Dalam videp yang diunggah Guntur Romli terlihat Anies hanya nyengir saja saat diminta tanggapannya soal adanya warga yang menolak pergantian nama jalan.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu sama sekali tak menjawab mengenai keluhan warga soal pergantian nama jalan.
"Pak Anies ada warga yang menolak nama jalan," tanya seseorang kepada Anies.
Mendengar hal itu, Anies hanya nyengir tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Respon Anies itu pun dikomentari oleh Guntur Romli.
"Warga Tanah Tinggi protes pergantian nama jalan, selain menyusahkan mereka karena harus ubah semua dokumen, mereka juga merasa tidak pernah dilibatkan. Saat ditanyakan ke Anies soal protes warga itu, Anies cuma cengar-cengir...," cuit Guntur Romli.
Tujuh kelompok masyarakat melayangkan protes terkait pergantian sejumlah nama jalan di Jakarta.
Aduan tersebut disampaikan melalui Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta.
Nama jalan yang dirubah jadi nama tokoh Betawi. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bersuara soal polemik pergantian 22 nama jalan jadi nama tokoh Betawi, siap terima keluhan warga yng keberatan hingga mengaku tak dilibatkan soal pergantian jalan.
Nama jalan yang dirubah jadi nama tokoh Betawi. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bersuara soal polemik pergantian 22 nama jalan jadi nama tokoh Betawi, siap terima keluhan warga yng keberatan hingga mengaku tak dilibatkan soal pergantian jalan. (Kolase Tribunnews)
"Itu yang mengajukan ke Fraksi PDI-Perjuangan itu kan makin hari makin bertambah. Tujuh kelompok warga masyarakat yang melaporkan ke Fraksi PDI Perjuangan," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warson, Minggu (3/7/2022).
Menurutnya, aduan ini bakal terus bertambah seiring polemik pergantian nama jalan yang masih bergulir.
Politikus PDIP ini pun berharap agar Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi kembali sebelum pergantian nama jalan di Jakarta berlanjut.
"Penolakan warga masyarakat makin hari makin bertambah. Artinya kebijakan itu kan mendapat penolakan dari masyarakat. Ya sepakat (ada evaluasi), karena 22 nama belum kelar apalagi mau ditambah."
"Makanya apa sih motif apa sih pergantian nama itu? apakah hanya sebatas motifnya ingin memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh Jakarta? apakah sekedar itu. Maka kajian menjadi penting," pungkasnya
Nasihat kepada Anies
Pengamat Politik Ujang Komarudin mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal keterlibatan DPRD pada program pergantian nama jalan.
Bagi Ujang, setidaknya, pemberitahuan pergantian jalan ini sampai ke pihak DPRD DKI Jakarta.
DPRD sebagai perwakilan masyarakat perlu tahu program yang akan mempengaruhi secara langsung kehidupan mereka.
Seperti diketahui, Anies sudah mengganti nama 22 jalan di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.
Kebijakan itu berbuntut penolakan dari sejumlah pihak, utamanya terkait keruwetan pengurusan dokumen kependudukan karena pergantian nama jalan.
Namun, Anies mengatakan, justru akan membuat pergantian nama jalan jilid dua.
"Tetapi kan kalau ini bagian dari aspirasi dari masyarakat mestinya dimusyawarahkan saja, paling tidak diberitahukan saja oleh DPRD agar DPRD juga bisa memberikan masukan," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (3/7/2022).
Ujang memahami, tidak semua kebijakan perlu konsultasi dengan DPRD.
Namun, akademisi Universitas Al Azhar Indonesia itu menasihati Anies agar tetap memberi ruang atau melibatkan DPRD dalam hal pergantian nama jalan ini demi menyerap aspirasi.
"Ya mungkin kelihatannya kebijakannya tidak harus melibatkan DPRD karena mungkin bisa ditanggulangi pihak Pemprov. Tapi bagaimanapun DPRD itu sebagai ruang tempat menyalurkan aspirasi bagi warga masyarakat," pungkasnya. (TribunJakarta)
S:tribunnews.com