GREATINFOKINI.COM - Pagar pembatas terluar tribun zona utara di Jakarta International Stadium (JIS) roboh sebelum pertandingan persahabatan...
Menurut salah satu petugas kebersihan tribun zona utara, Andi, pagar roboh karena para suporter Persija, The Jakmania duduk di pagar tersebut.
“Ya gimana engga ambruk, mereka njot-njotan, duduk di situ [di pagar] sambil megang bendera,” kata Andi saat diwawancarai wartawan di lokasi kejadian.
Pantauan kumparan di lokasi, terlihat jelas satu bagian tribun zona utara dari nomor 108 sampai 112 mengalami kerusakan. Tiga perempat dari total panjang pagar pembatas ambruk beserta dengan betonnya. Sisanya, masih terlihat utuh, namun retak dan hampir ambruk.
Andi juga menceritakan terkait adanya salah satu penonton yang pingsan. Menurut dia, suporter yang pingsan itu sempat ikut duduk bergelayutan di tepian pagar.
“Padahal kursi, dibelakang mereka kosong, ya itu kali ya, antusias,” jelas Andi.
Robohnya pagar pembatas ini terjadi sebelum acara peresmian stadion yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Kejadian ini terjadi saat grup band Dewa 19 selesai menyanyikan lagu terakhirnya.
Berdasarkan pantauan kumparan selama acara berlangsung, area sisi utara tribun JIS memang terlihat lebih penuh dari area tribun lainnya.
Meski sudah ada bagian pagar tribun yang roboh, masih saja terlihat penonton yang duduk-duduk di area pagar pembatas.
Kata Anies soal Pagar Pembatas Roboh
Menurut Anies, robohnya pagar pembatas itu dikarenakan antusias The Jakmania yang tinggi saat datang langsung menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
“Soal pagar [roboh] saya rasa semangatnya luar biasa tinggi dan ini kali pertama (JIS) digunakan,” kata Anies saat melakukan konferensi pers sebelum laga persahabatan digelar, Minggu (24/7).
Sementara itu, di lokasi yang sama Ketua Umum The Jakmania, Dicky Soemarno, turut mengomentari insiden roboh tersebut. Menurut dia, dengan adanya insiden tersebut bisa menjadi pembelajaran oleh pihak Jakpro selaku penanggung jawab pembangunan stadion yang bernilai Rp 4,5 triliun itu.
“Ini pertama kali kami mencoba di sini [JIS], artinya yang ingin saya sampaikan bahwa banyak hang harus disiapkan. Katakanlah di GBK sudah ada steger, di sini, kan, belum," kata Dicky
"Jadi, memang ini momennya untuk belajar. Ini jadi pelajaran juga buat pihak Jakpro," sambungnya.
S:Kumparan
.jpeg)
