GREATINFOKINI.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, memberi pelurusan soal polemik perubahan nama sejumlah rua...
GREATINFOKINI.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, memberi pelurusan soal polemik perubahan nama sejumlah ruas jalan di Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hidayat Nur Wahid menilai, perubahan nama ruas jalan oleh Anies Baswedan adalah kebijakan yang sah-sah saja.
Pasalnya, perubahan nama ruas jalan oleh Anies Baswedan tersebut merupakan suatu hal yang lumrah terjadi di kota besar.
“Tokoh-tokoh Betawi merupakan bagian dari perjalanan sejarah Kota Jakarta, dalam kerangka Indonesia. Sehingga perubahan nama sebagian jalan di Jakarta dengan nama tokoh-tokoh Betawi adalah upaya yang positif untuk kembali menguatkan memori masyarakat Jakarta tentang tokoh-tokoh tersebut. Termasuk peran serta ketokohan mereka dalam memajukan Jakarta, Ibu Kota Indonesia,” ujar Hidayat, dikutip Hops.ID dari Warta Ekonomi, Minggu, 3 Juli 2022.
Lebih lanjut, Hidayat memaparkan bahwa perubahan nama ruas jalan juga pernah terjadi di sejumlah kota-kota besar.
Jadi, kata Hidayat, perubahan nama ruas jalan tersebut tidak ada kaitannya dengan politik identitas.
“Artinya, ini bukan khas Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan saja. Karenanya sangat tidak masuk akal kalau dituduh bahwa upaya ini merupakan bentuk Politik Identitas,”kata Hidayat tegas.
“Terbukti perubahan nama jalan merupakan praktik yang lumrah. Apalagi, di Jakarta banyak tokoh Betawi yang berjasa dalam pembangunan,”tambah dia.
Adapun pengambilan nama ruas jalan dari sejumlah tokoh beragama Islam, Hidayat meyakini tujuan Anies untuk merperkokoh nilai-nilai kebangsaan.
“Kalau pun banyak di antara nama-nama baru tersebut berasal dari tokoh agama, seperti kiai, haji, hajah, dan mualim, itu justru menjadi peningkatan nilai-nilai keagamaan yang menguatkan kebangsaan. Sebagaimana amanat Pancasila,” katanya.
Kendati begitu, Hidayat juga memberi pesan supaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjemput bola untuk antisipasi warga terdampak atas perubahan nama ruas jalan.
“Semoga perubahan nama jalan, ini menjadi momentum untuk mengenalkan tokoh dan mengembangkan budaya Betawi yang sarat akan nilai keagamaan dan kebangsaan kepada masyarakat luas. Serta menguatkan identitas Jakarta untuk menjadi kota Global, bahkan bila kelak tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia,” tutur tokoh PKS itu.***
S:HopsID