GREATINFOKINI.COM - Cendekiawan muslim, Ayang Utriza Yakin membantah Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menyebut nama asli Kapiten Pattimura adal...
GREATINFOKINI.COM - Cendekiawan muslim, Ayang Utriza Yakin membantah Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menyebut nama asli Kapiten Pattimura adalah Ahmad Lussy dan bukan Thomas Matulessy.
Ayang Utriza mengatakan bahwa Kapiten Pattimura, yang disebut seorang kiai oleh UAH, adalah seorang penganut Kristen Protestan yang taat.
Hal ini disampaikan Ayang Utriza melalui rangkaian cuitannya yang berjudul “Pattimura, Protestan Taat, & Perlawanan melawan Penjajahan”.
Ayang Utriza mengatakan bahwa banyak sumber sejarah di Belanda dan historiografi dalam artikel, bab-buku, dan buku soal Kapiten Pattimura.
Menurutnya, buku terbaik dan pertama soal Pattimura ditulis J.B.J. Van Doren, terbit 1857 di Amsterdam dengan judul “Thomas Matulesia”.
“Di dalam buku ini (h. 106), disebutkan bahwa Pattimura adalah seorang Kristen PROTESTAN yg sangat taat yang di tangannya selalu ada INJIL untuk menggelorakan masyarakat desa dalam melawan BELANDA,” katanya melalui akun @Ayang_Utriza, seperti dikutip Terkini.id pada Selasa, 5 Juli 2022.
Selanjutnya, Ayang Utriza yakin menyinggung soal sumber yang katanya menjadi sumber UAH menyebut Kapiten Pattimura bernaka Ahmad Lussy.
“Buku API SEJARAH (2 jilid) Ahmad Mansur Suryanegara yg -katanya- dijadikan sumber UAH itu berMASALAH (rujukan tidak ada/tidak jelas/bukan sumber yg diakui, tafsirnya bias, dll.),” kata Ayang Utriza.
“Bukunya kontroversial, karena itu TIDAK ‘dapat dipercaya’ untuk dijadikan buku historiografi Indonesia,” sambungnya.
Adapun sebelumnya, ceramah Ustaz Adi Hidayat atau UAH soal Kapiten Pattimura kembali ramai dibicarakan netizen.
Dilansir dari Republika, dari cuplikan ceramah yang beredar sejak Minggu, 3 Juli 2022 lalu, UAH mempersoalkan nama asli Kapten Patiimura.
“Dulu pernah lihat uang seribu, di uang seribu itu ada satu gambar namanya siapa Kapiten Pattimura siapa nama aslinya Thomas Mattulesy, bayangkan,” kata UAH.
“Kami berusaha mencari, lihat tanya pakar sejarah dikumpulkan, ternyata nama kapiten pattimura itu bukan Thomas tapi Ahmad. Ahmad Lussy,” lanjut UAH.
Bukan hanya itu, UAH juga menyebut Kapiten Pattimura yang menurutnya bernama Ahmad Lussy ini adalah seorang kiai.
“Beliau adalah seorang pemimpin pesantren. Beliau arahkan anak-anak santrinya untuk berjuang menegakkan kebenaran di bumi pertiwi ini,” ujar UAH.
“Saya mau katakan bahwa kalau disebutkan Thomas orang tidak tau bahwa orang ini dekat dengan Allah SWT. Orang ini berasal dari pesantren. Makanya dibuang nama-nama itu seperti Barat dulu pernah melakukannya,” sambungnya.
UAH mencontohkan nama Ibnu Sina diganti menjadi Avissena dan Ibnu Rusdy yang berganti jadi Avveroes.
“Dan lain sebagainya. Diganti nama-namya semua supaya genarasi dulu tidak ingat,” katanya.
S:Makassar terkini