GREATINFOKINI.COM - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara masih terus membongkar motif pembunuhan Brigadir J. Padahal, Deolipa Yumara ...
GREATINFOKINI.COM - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara masih terus membongkar motif pembunuhan Brigadir J.
Padahal, Deolipa Yumara sudah tak lagi menjadi pengacara Bharada E.
Melansir Kompas.com, Bharada E mencabut kuasa Deolipa Yumara dan Boerhanuddin per 10 Agustus 2022.
Pencabutan kuasa tersebut ditandatangani Bharada E pada 10 Agustus 2022.
Ada pula meterai di surat tersebut.
"Dengan ini, saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani," demikian salah satu pernyataan Bharada E dalam surat tersebut.
Tapi, Deolipa Yumara bak masih terus ingin membongkar fakta di balik motif pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Bharada E.
Melansir Tribun Wow, Deolipa menyoroti soal adanya narasi yang beredar bahwa Brigadir J hendak menggendong Putri Candrawathi.
Ia menilai bahwa narasi tersebut hanya rekayasa belaka.
Ia menyebut sosok selain Ferdy Sambo yang diduga telah merekayasa cerita tersebut.
Seperti diketahui bahwa diduga pembunuhan Brigadir J dipicu oleh kejadian saat rombongan Putri berada di Magelang.
Dikabarkan bahwa Sambo murka saat mendapat laporan bahwa Brigadir J telah melecehkan Putri.
Kabar yang beredar, Kuat Maruf selaku orang kepercayaan Sambo telah dua kali memergoki Brigadir J terindikasi melakukan pelecehan.
Insiden pertama yaitu saat Brigadir J hendak membopong Putri yang tertidur di sofa, lalu yang kedua saat Brigadir J kabur dari kamar istri Sambo.
Tapi, Deolipa membantah soal tudingan tersebut.
Menurutnya, cerita itu hanya rekayasa yang dibuat Kuat.
"Bharada E enggak ngomong begitu, dia enggak tahu dia," ucap Deolipa dikutip tvOneNews, Kamis (26/8/2022).
"Jadi bopong-membopong itu suatu bentuk kebohongan yang dibikin Kuat kelihatannya."
"Mana adalah seorang ajudan berani bopong si Putri, dia kan Bhayangkari bintang dua."
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Kuat ingin membawahi para ajudan Sambo.
Dugaan Deolipa, Kuat dan Brigadir J terlibat cekcok sehingga orang kepercayaan Sambo itu mengarang cerita sedemikian rupa demi memperburuk citra mendiang.
"Itu propaganda, terus dibikin skenario," duga Deolipa.
"Sebenarnya si Kuat ini kepengin jadi bos di antara para ajudan.
Terus mungkin kemarin ada berantem sama Yosua, terus kesal, akhirnya bikin cerita begitu."
"Karena di rumah itu ada Susi, kan enggak masuk ke atas.
Cuma ada Putri, Yosua, dan Kuat, cuma bertiga. Kan Yosua meninggal, mau cari motif apa?" ujar Deolipa.
Lantas benarkah analisis Deolipa tersebut?
S:grid.id