GREATINFOKINI.COM - Pernyataan mengejutkan diungkapkan oleh Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam kepada ...
GREATINFOKINI.COM - Pernyataan mengejutkan diungkapkan oleh Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam kepada awak media terkait kematian Brigadir J.
Brigadir J yang tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ini, diduga tak dihabisi karena pelecehan seksual.
Menurut Choirul, kematian Brigadir J masih berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Magelang.
Seperti yang diketahui, Brigadir J dan Ferdy Sambo berserta sang istri sempat melakukan perjalanan ke Magelang.
Peristiwa polisi tembak polisi ini terjadi pada saat rombongan Ferdy Sambo kembali dari Magelang.
"Ada kemungkinan jika Brigadir J tewas karena peristiwa di Magelang," kata Choirul.
Sayangnya, Choirul tak menjelaskan secara rinci peristiwa apa yang terjadi di Magelang sehingga harus membuat nyawa Brigadir J melayang.
Apa yang dikatakan oleh Komnas HAM kemudian turut dikomentari Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun.
Menurut Refly, meski data ini belum dibuka ke publik.
Namun Refly Harun yakin jika ini bisa menjadi pendukung bagi pemecahan kasus kemarin Brigadir J.
"Ini makin menguat, dan saya yakin bisa membantu penyelidikan kematian Brigadir J," ucap dia.
Selain Komnas HAM diminta untuk berkonsentrasi.
Menurut dia, penembakan Brigadir J adalah kasus yang mengenai hal hidup.
"Dan ini masuk sebagai hak asasi manusia, tak boleh dikurangi apapun alasannya," tegas dia.
Saat ini menurut Refly Harun masyarakat Indonesia masih menebak-nebak apa sebenarnya penyebab baku tembak di rumah Ferdy Sambo itu.
Lebih lanjut, Refly Harun menilai saat ini Komnas HAM sedang dalam kondisi yang dilematis.
"Kalau tidak disampaikan progresnya, masyarakat dan media terutama bertanya-tanya," kata dia.
"Kalau disampaikan progresnya, mereka ingin bukti. Misalnya soal dokumen foto tersebut," tuturnya.
"Tapi, karena ini masih perlu diverifikasi, maka dokumen bukti itu tidak bisa ditampilkan ke publik," kata Refly Harun menambahkan.
Sebelumnya diketahui, alasan baku tembak di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut-sebut adalah dugaan pelec*han s*ksual.
Namun motif pelecehan seksual yang disebut polisi ini tak langsung dipercayai oleh para netizen.
Pasalnya, Brigadir J tewas dengan lima luka tembakan.
Sedangkan Bharada E lolos dari tujuh tembakan yang dilepaskan oleh Brigadir J.
Tapi, ada satu keterangan dari ajudan Ferdy Sambo yang menarik untuk dibahas usai diperiksa oleh Komnas HAM.
Bripka Ricky salah satu ajudan dari Ferdy Sambo diperiksa belum lama ini.
Ia datang tak sendiri, namun dengan enam orang ajudan lainnya yang bertugas di rumah Kadiv Propam Polri.
Usai diperiksa, Bripka Ricky mengakui melihat Brigadir J sedang menembak ke arah tangga.
Tapi sang ajudan tak tahu siapa yang ditembak oleh Brigadir J.
Ia juga sempat bersembunyi dibalik kulkas untuk melihat lebih jelas siapa yang saling baku tembak di rumah Ferdy Sambo tersebut.
Menurut Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Taufan Damanik, Bripka Ricky tak tahu siapa dua orang yang baku tembak di rumah Ferdy Sambo malam itu.
"Jadi yang bersangkutan sudah kami periksa dan dia mengakui kalau ada aksi saling tembak malam itu, tapi tak tahu siapa," kata Taufan.
"Setelah baku tembak itu selesai, barulah Bripka Ricky tahu bahwa yang tewas adalah Brigadir J," tuturnya.
Keterangan lainnya yang disampaikan oleh Bripka Ricky ke Komnas HAM adalah teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.
Bripka Ricky mengatakan pada Komnas HAM, jika Putri Candrawathi dua nama ajudan sebelum Brigadir J tewas baku tembak dengan Bharada E.
"Dua nama ini adalah Bripka Ricky dan Bharada E itu sendiri," ucap Taufan.
Sayangnya, Bripka Ricky tak mengetahui kejadian sebelum istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi itu berteriak memanggil dua nama ajudan tersebut.
"Putri Candrawathi berteriak memanggil dua nama ajudan, Bripka Ricky sempat sembunyi di belakang kulkas karena mendengar suara tembakan," ujarnya. ***
DISCLAIMER: Artikel ini sudah tayang di Seputar Tangsel dengan judul "Terungkap, Brigadir J Ditembak Gegara Peristiwa di Magelang Kata Komnas HAM, Refly Harun: Paling Tidak Ini…"
S:Pikiran Rakyat