GREATINFOKINI.COM - Irjen Purnawirawan Ricky Sitohang menyoroti Ferdy Sambo, tersangka pembu*uh4n ajudannya Brigadir J. Mantan Kadiv Propam...
GREATINFOKINI.COM - Irjen Purnawirawan Ricky Sitohang menyoroti Ferdy Sambo, tersangka pembu*uh4n ajudannya Brigadir J.
Mantan Kadiv Propam Polri itu dinilai telah mencoreng citra kepolisian.
Pangkat Ferdy Sambo pun disoroti Irjen Ricky Sitohang.
Irjen Ricky Sitohang menyinggung soal Ferdy Sambo yang cepat naik pangkat namun tanpa prestasi.
Padahal banyak di luar sana anggota Polri yang mumpuni namun selalu tak mendapat kesempatan.
"Inilah yang jadi pelajaran buat SDM Polri.
Ada polisi berkualitas, hebat tapi tidak mendapatkan kesempatan," ujar Ricky, dilansir Youtube Uya Kuya TV, Minggu (18/9/2022).
Ricky Sitohang menyebut jika orang lain ada di posisi Ferdy Sambo mungkin akan lebih membersihkan Polri.
"Padahal kalau dia didudukkan di posisi itu, jauh lebih hebat untuk membersihkan Polri, ternyata yang naik yang model model Sambo itu," ungkapnya.
Ia bahkan tidak tahu bagaimana Ferdy Sambo bisa naik jabatan dengan cepat.
Tersangka kasus pembu*uh4n Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo atau Irjen FS menjalani adegan rekonstruksi pembu*uh4n Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (Tribunnews.com/Jeprima)
"Saya nggak tahu pikirannya Sambo itu apa.
Nggak pernah jadi Kapolda tiba-tiba bintang dua," ucapnya.
Padahal menurut Ricky, senior Ferdy Sambo malah masih jauh dibawahnya.
"Sementara senior dirinya jauh dibawah dia, alumni TNI Polri urut kacang lah, kan banyak tiap angkatan punya pengetahuan mumpuni," terangnya.
"Main loncat loncat aja akibatnya terjadi kecemburuan sosial," tuturnya.
"Kalau dia bisa cari muka ke level itu saya akui, karena dimanjakan dari jabatan enak, sampai enak sekali," jelasnya.
Ricky juga menyebut sosok Ferdy Sambo tidak pernah merasakan hidup susah.
"Nggak pernah susahnya jadi semua bisa diatur, ini yang rusak siapa?
ya SDMnya, harusnya pemerataan, emang diangakatan Ferdy Sambo nggak ada yang pinter pinter, sepinter apa Ferdy Sambo," jelasnya.
"Dia itu bukan pinter ngepinterin dan pinter pinter," terangnya.
"Ngepinterin orang lain , pinter pinter jilat muka," ujarnya.
Padahal di Mabes Polri ada yang brilian tetapi tidak dapat kesempatan.
'Siap-siap Kecewa' Kamaruddin Sedih Kasus Brigadir J bak Dipersulit: Perkaranya Hanya Muter-muter!
Sementara itu,
Kamaruddin Simanjuntak pengacara keluarga Brigadir J mulai menyerah.
Jika biasanya Kamaruddin Simanjuntak mengebu-gebu mengusut kematian Brigadir J, namun kali ini tidak.
Pengacara keluarga Brigadir J ini justru terlihat mulai menyerah.
Bahkan Kamaruddin Simanjuntak sampai meminta maaf lantaran tidak bisa memenuhi harapan Rakyat Indonesia agar kematian Brigadir J diusut tuntas.
Tak hanya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga sempat menyinggung soal Presiden Jokowi yang terkesan enggan berbuat sesuatu untuk kasus ini.
Wajah lesu dan kecewa Kamaruddin ini terlihat jelas dalam sebuah forus diskusi online yang dibagikan akun TikTok @tobellyboy.
Alih-alih mengungkap perkembangan terbaru kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak justru tampak pasrah.
Bukan tanpa alasan Kamaruddin Simanjuntak terlihat seperti hendak menyerah.
Diungkap Kamaruddin Simanjuntak, perjuangannya selama ini agar almarhum Brigadir J mendapat keadilan nyaris tak membuahkan hasil.
Padahal diakui pengacara ternama itu, ia sudah memberikan semuanya untuk pengusutan kasus Brigadir J.
Seperti diketahui, Kamaruddin Simanjuntak tak dibayar sepeserpun untuk menjadi kuasa hukum Brigadir J dalam kasus pembu*uh4n berencana.
"Sekarang ini sangat mengecewakan.
Tetapi, saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya.
Baik pikiran, materi, maupun waktu.
Saya membiayai semua perkara ini.
Tapi saya tidak bermaksud mengungkit-ungkit itu," ungkap Kamaruddin Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (18/9/2022).
Terkait permintaan maafnya itu, Kamaruddin Simanjuntak menyinggung peran presiden yang seolah tak mau berbuat sesuatu guna menuntaskan kasus Brigadir J.
Untuk diketahui, kasus Brigadir J menyeret banyak polisi hingga membuka borok kepolisian RI.
Akibatnya, angka survey perihal rasa kepercayaan masyarakat terhadap aparat pun anjlok.
"Tetapi karena presiden tidak mau berbuat sesuatu, pada akhirnya, kecuali hanya empat kali mengatakan buka seterang-terangnya.
Pada akhirnya apa yang saya perkirakan perkara ini akan menjadi balilut sudah terjadi.
Artinya sudah tiga bulan perkara ini sejak Juli, perkara tidak terang-terang," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Minta Maaf
Kekecewaan Kamaruddin Simanjuntak terkait pengusutan kasus Brigadir J itu bermula saat ia mengetahui bahwa tersangka yang ditetapkan penyidik kepolisian hanya belasan orang.
Padahal diyakini Kamaruddin Simanjuntak, ada puluhan polisi yang terlibat di kasus Brigadir J lantaran skenario dari Ferdy Sambo.
Bak pasrah, Kamaruddin Simanjuntak pun mengurai prediksi akhir kasus Brigadir J.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, pada akhirnya kelak ia tidak bisa memenuhi harapan masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, publik mendesak agar Ferdy Sambo, dalang pembunuhan berencana Brigadir J dihukum mati.
"Saya atas nama penasehat hukum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Indonesia karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat," ucap Kamaruddin Simanjuntak lesu.
Bukan cuma Kamaruddin, rupanya ayah almarhum Brigadir J, Samuel Hutabarat rupanya juga merasakan hal yang sama.
Samuel mengaku lelah dan tak ingin lagi mengharapkan pengusutan kasus pembu*uh4n putra pertamanya itu selesai dengan baik.
Kepada Kamaruddin Simanjuntak, Samuel Hutabarat melayangkan curhatan.
"Pak Samuel, orangtua Almarhum sudah menyatakan 'sudah selesai lah, toh anak saya tidak kembali'.
Kemarin ketika saya ke Jambi, beliau berpesan 'sudah, sudah cukup lah.
Kami udah capek pak. Kami mendengar aja capek, apalagi bapak yang melakukan'," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Tiga bulan mengawal kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sempat mengalami sakit hingga kelelahan.
Namun hal itu tidak dirasa berat oleh pengacara kondang itu.
"Saya walaupun capek sampai sakit, batuk-batuk, melayani 3000 WhatsApp, televisi tiap hari, saya enggak merasa capek.
Tapi karena di kepolisian tidak bergerak atau sangat lamban, maka Pak Samuel mengatakan 'sudah cukup lah, toh anak saya tidak kembali'," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Semangat Kamaruddin itu tampaknya ditularkan oleh ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Bersama adik-adiknya, Rosti Simanjuntak meminta agar Kamaruddin Simanjuntak tetap mengawal kasus pembu*uh4n putra kesayangannya.
Namun untuk saat ini diakui Kamaruddin, ia seolah punya feeling tak enak terkait kasus Brigadir J.
"Untuk saat ini, saya mohon maaf, ya kita siap-siap kecewa. Karena sampai sore hari ini, perkaranya hanya muter-muter di situ saja.
Presiden tidak melakukan apa-apa, belum ada action yang nyata untuk menyelesaikan masalah ini," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
S:Tribun Manado