GREATINFOKINI.COM - Indonesia digegerkan dengan kasus gagal ginjal pada anak yang dikabarkan erat kaitannya dengan obat sirup. Bahkan pemer...
GREATINFOKINI.COM - Indonesia digegerkan dengan kasus gagal ginjal pada anak yang dikabarkan erat kaitannya dengan obat sirup. Bahkan pemerintah melalui Kementerian telah melarang sederet obat sirup untuk dijual dipasaran.
Di tengah kepanikan para ibu-ibu, dokter Richard Lee malah melihat ada sejumlah keanehan dari fenomena ini. Pertama fenomena awal yang terjadi di Ghambia ini bahkan tidak membuat negara lain termasuk negara pembuat obat heboh.
"Etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) menjadi penyebabnya. Yang buatnya farmasi di India enggak ada yang heboh, di Amerika biasa aja, Eropa biasa aja. Di Indonesia heboh," kata dokter kecantikan tersebut.
Hal lain yang aneh adalah Indonesia punya jauh lebih banyak daftar obat yang dilarang dibanding Ghambia. Sayangnya, pelarangan ini bukan hasil penelitian namun hanya berupa asusmsi.
Baca Juga:Sebuah Penyesalan! Ini yang Dilakukan Raffi Ahmad Jika Dia Tahun Depan Mati
"Yang lebih hebatnya lagi di Indonesia 102 merek ini bukan semuanya obat batuk. Berarti di Indonesia lebih parah dong. Banyangin di Ghambia aja cuma 4 sampai di Indonesia tiba-tiba ada 102 obat yang diduga," tuturnya.
"Bapak yakin di luar 102 obat ini enggak ada yang mencurigakan. Ini jadi kayak tebak-tebak buah manggis," lanjut Richard Lee.
Padahal jika mau adil, pemerintah juga seharusnya melarang makanan atau minuman yang tidak sehat. Hal itu membuat Richard Lee menilai kalau keputusan pelarangan ini terlalu prematur.
Kemudian ia mempertanyakan soal fungsi BPOM. Karena berdasarkan sumber yang ia baca, pihak farmasi pemilik obat tersebut harus membuktikan sendiri obatnya layak untuk dikonsumsi.
"Kalau buktikan sendiri apa fungsinya BPOM. Terus ngapain kita daftarin ke BPOM, kita minta nomor BPOM-nya, di cek dulu, emang waktu itu (pendaftaran) enggak di cek BPOM gitu?," kata Richard agak kesal.
Baca Juga:Daftar 102 Obat Sirup yang Dilarang Beredar oleh Kemenkes Terkait Gagal Ginjal Akut Misterius
Menurutnya kasus ini adalah tsunami bagi dunia farmasi. Karena ada banyak obat yang dilarang untuk diedarkan. Ia pun sempat mempertanyakan apakah fenomena ini hanyalah sebuah pengalihan isu.
"Kalian berpikir ini pengalihan isu enggak sih? Karena ini semuanya enggak jelas. Di Gambia aku sedih lihatnya, 99 anak gangguangagal ginjal dan 70nya meninggal diduga karena empat obat tersebut (yang mengandung) EG dan DEG," kata Richard curiga.
Di Indonesia tiba-tiba ikut-ikutnya, ada yang gaga ginjal juga. Entah periodenya berapa lama. terus tiba-tiba obat sirupnya itu ada semuanya yang mengerucut jadi 102, ada obat batuk, obat demam, antikonvulsan, obat batuk pilek, semuanya ada," lanjut Richard.
Jika benar fenomena gagal ginjal karena obat sirup adalah pengalihan isu, Richard menilai ini tidak lucu. Karena fenomena ini bisa merusak banyak perusahaan.
"Perusahaan ini bisa bangkrut loh gara-gara seperti ini. Dan ini bikin panik emak-emak dan engga penting banget menurut saya. saya berdoa mudah-mudahan bener penyebabnya karena obat ini," katanya. (*)
S:suara.com