GREATINFOKINI.COM - Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma yang terkenal dengan panggilan Dokter Tifa kembali melemparkan pendapat kontrover...
GREATINFOKINI.COM - Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma yang terkenal dengan panggilan Dokter Tifa kembali melemparkan pendapat kontroversial di media sosial lewat akun Twitter-nya, @Dokter Tifa.
Kali ini, Dokter Tifa mengomentari bencana alam berupa gempa besar yang terjadi di perbatasan Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 WIB.
Menurut laporan media internasional, gempa dengan skala 7,8 tersebut bahkan terasa sampai Lebanon dan Siprus.
Korban meninggal diperkirakan sudah mencapai menembus jumlah 3.800 orang dan diperkirakan bakal bertambah. Sementara itu, korban luka-luka hampir mencapai angka 15 ribu orang.
Dalam kicauan di akun Twitter @DokterTifa, pegiat sosial yang memiliki gelar dokter itu mengaku curiga dengan apa yang terjadi di Turki.
“Out-of-bounds thinking saya: Gempa Turkiye & Syria caused by technology & related to kejadian pembakaran Al Quran di Swedia,” begitu tulis Dokter Tifa.
Lantas dia melanjutkan dengan pernyataan spekulatif bahwa apa yang terjadi di Turki tidak masuk akal dan mirip dengan kejadian 911 di Menara Kembar World Trade Center, Amerika Serikat.
Bahkan, Dokter Tifa berspekulasi bahwa yang terjadi di Turki merupakan bagian dari P*rang Dunia III.
“Tdk masuk akal gempa skala 7,7 ttp gedung2 mendadak roboh dlm hitungan menit. It was similar to 911. It might be part of World War III.” Begitu kicauan Dokter Tifa yang disampaikan lewat akun Twitter @DokterTifa pada 7 Februari 2023.
Dokter Tifa memang kerap memunculkan kontroversi lewat pandangan-pandangannya. Beberapa kali kicauannya—termasuk tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi)—menimbulkan polemik di media sosial.
Dia menulis di bio Twitter-nya sebagai “Medical Doctor, Nutritional Neuroscientist, Molecular Epidemiologist, Author of several books, also PhD Candidate in Philosophy & Social Political Science”.
Dr Tifa juga mengomentari kicauan dari Stew Peters, @realstewpeters, yang memandang apa yang terjadi Suriah (dan Turki) bukanlah gempa bumi tetapi akibat senjata.
“Syria - hat wasn’t an earthquake. It was a weapon.” Demikian tulis akun Twitter @realstewpeters yang memiliki 166,2 ribu follower.
Dalam tanggapannya, Dr Tifa menegaskan dia sependapat dengan apa yang disampaikan Stew Peters.
“Sepemikiran. It could be. HAARP ? CERN ? Geoengineering ?” tulis @DokterTifa.
Gempa yang mengguncang Turki dan Suriah memang memunculkan perbincangan ramai di media sosial.
Pasalnya, sebelum terjadi terjadi gempa yang juga dirasakan sampai Lebanon dan Siprus, , sudah ada prediksi bakal terjadi bencana tersebut yang viral di media sosial.
Adalah peneliti Solar System Geometry Survey (SSGEOS) berbasis di Belanja, Frank Hoogerbeets lewat akun twitter @hogrbe yang memberikan prediksi bakal terjadinya gempa besar di Turki yang berbatasan dengan Suriah.
“Cepat atau lambat aka nada – M 7,5 #gempa bumi di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon).# deprem,” tulis Hoogerbeets dalam statusnya yang ditulis pada Jumat. 3 Februari 2023 dikutip Ayojakarta.com dari laman Republika dengan judul "Status Peneliti Ini Viral karena Tepat Memprediksi Lokasi dan Waktu Gempa di Turki" pada Selasa 7 Februari 2023.
Prediksi yang dibuat oleh Frank menjadi viral, karena lokasi gempa sesuai dengan analisisnya. Puluhan ribu akun menanggapi dan memberikan komentar pada ketepatan analisisnya.
Laporan media asing menyebutkan gempa terjadi karena Turki berada di jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.
Kedua patahan tersebut yakni Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turki dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki
Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi yang terjadi di Turki.***
Gempa Turki kata Dokter Tifa Bagian Dari Perang Dunia III, Percaya?
S:ayojakarta.com